08 April 2009

Kecelakaan Pesawat TNI AU

Kecelakaan pesawat kembali menimpa dunia penerbangan Indonesia. Dua puluh empat orang anggota TNI AU tewas setelah pesawat jenis Fokker 27 yang mengangkut mereka menabrak hanggar Aircraft Services bandara Hussein Sastranegara Bandung. Mereka terdiri dari 6 awak pesawat dan 18 anggota Pasukan Khas Angkatan Udara ( Paskhas AU ). Pada saat kejadian mereka sedang melakukan orientasi terjun dalam rangka pendidikan Para Lanjut Tempur.

Kesedihan terpancar di setiap wajah para anggota keluarga korban. Air mata kesedihan mengalir dari mereka yang telah kehilangan putra, suami, kakak,adik atapun ayahnya. Sungguh kejadian seperti itu tidak pernah sedikitpun terlintas dalam pikiran mereka. Siapa sangka para anggota TNI tersebut gugur dengan cara yang seperti itu. Jalan Tuhan tak pernah ada yang tahu.

Ketika saya melihat prosesi pemakaman jenazah para prajurit pilihan angkatan udara tersebut di televisi, saya seperti kembali ke masa 4 tahun yang lalu. Saat yang tidak akan pernah bisa saya lupakan seumur hidup. Dan kesedihan itu masih saya rasakan sampai sekarang. Ada tangisan di sana , sama seperti ketika para keluarga menerima kedatangan peti jenazah para korban. Ibu dan ayah yang menangisi kepergian anaknya, seorang adik yang kehilangan kakak tercintanya, seorang istri yang meratapi kematian suaminya, dan seorang anak yang tak akan pernah bisa lagi bermain-main dengan ayah mereka. Mungkin baru kali itu saya benar-benar merasa sedih apalagi ketika bertemu dengan ibu almarhum, semakin deras airmata yang keluar manaka melihat kesedihan yang begitu dalam dari seorang ibu yang kehilangan anak kesayangan dan kebanggaannya.

Ketika melihat para prajurit mengangkat peti jenazah dengan tegapnya, saya ingat lagi dengan kejadian ketika saya mengangkat peti jenazah sahabat saya dari perut pesawat menuju ambulance. Menemaninya selama perjalanan menuju rumah duka dan memanggulnya lagi menuju tempat peristirahatan abadinya.

Tak terasa menetes juga air mata ini melihat tangis para anggota keluarga korban Fokker 27 di berita televisi. Saya sempat membayangkan jika kejadian tersebut menimpa saya, kemudian ibu yang menangisi peti jenazah anaknya adalah ibu saya. Orang-orang yang berkumpul adalah tetangga- tetangga rumah saya. Ya Tuhan... beri hamba Mu ini hati dan pikiran yang bersih, iman yang kuat sebagai modal meraih ridho MU. Jika sewaktu-waktu Engkau memanggilku,maka ada bekal yang cukup untuk mengadap MU.

Selamat jalan para prajurit pilihan. Semoga mendapat tempat yang terbaik di sisi Nya dan bagi keluarga yang ditinggal mendapatkan ketabahan dan kesabaran.




Selengkapnya......