25 April 2008

BUBARKAN KPK........!!!


Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) terus melakukan gebrakan dalam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia. Tak peduli siapa dia, dari mana ia berasal, kalau terindikasi melakukan korupsi ya harus diberikan tindakan yang tegas. Terkuaknya kasus suap yang melibatkan jaksa Urip dan terakhir ditangkapnya anggota DPR , Al Amin Nasution, merupakan sepak terjang nyata komisi yang sekarang dipimpin oleh Antasari Azhar ini. Namun di tengah semangat itu, ada salah seorang anggota dewan "yang terhormat" merasa tidak terima dengan tindakan KPK dan mengeluarkan statement yang mengejutkan, BUBARKAN KPK !

Hal itu didasari atas upaya KPK untuk menggeledah 7 ruangan anggota DPR ( tentu saja termasuk ruangan AL Amin ), dalam upaya mencari alat bukti terkait kasus suap proses alih fungi hutan lindung di Bintan. Namun upaya tersebut dihalangi dengan alasan tidak punya etika, bahkan pimpinan DPR mempertanyakan izin penggeledahan tersebut. Menurut Rudi Satrio, pakar hukum dari dari Universitas Indonesia, alasan yang dikemukan sangat aneh dan tidak logis kalau DPR menanyakan masalah perizinan dan mengangkat topik tentang etika KPK terhadap DPR karena etika tidak menjadi acuan dalam upaya penegakan hukum. Ruangan ketua MA saja pernah digeledah apalagi ruangan anggota DPR. Bahkan KPK punya hak dan wewenang jika harus menggeledah istana negara seandainya Pak SBY terlibat korupsi. Hal ini tentu saja membuktikan survey yang dilakukan oleh Transparasi Internasional Indonesia (TII) bahwa tingkat korupsi yang paling tinggi di negeri ini adalah di DPR. Mengingat ketika pertama kali hasil survey itu dirilis banyak anggota DPR yang menolak dan menuduh bahwa TII sangat mengada-ada dalam penelitiannya.
Sebagai masyarakat yang mendambakan Indonesia bebas dari korupsi, saya pribadi sangat menyayangkan usulan dari orang yang sedang kebakaran jenggotnya itu agar KPK dibubarkan. Mentang-mentang ia anggota DPR, lalu ia bisa berbuat apa saja. Orang yang punya mental seperti itu tidak pantas jadi anggota DPR ( jadi petani saja, macul di sawah ). Itu merupakan upaya yang sangat kontradiktif dan wujud dari tindakan orang yang tidak berpikir secara sehat. Tapi untung ada juga anggota DPR yang sadar diri bahwa institusinya saat ini sedang menjadi sorotan di tengah masyarakat dan menolak usul koleganya tersebut, katanya bagai buruk muka cermin dibelah. Kalau kata saya orang yang saat ini ingin membubarkan KPK adalah orang yang gila tingkat paling tinggi dan harus segera mendapatkan perawatan intensif.

Kepada pimpinan dan seluruh jajaran di KPK terus berjuang memberantas korupsi di negeri tercinta ini. Selama berjalan di dalam koridor hukum yang berlaku, saya akan tetap mendukung segala daya dan kerja KPK. Saya sangat sangat tidak setuju ada pihak yang ingin KPK dibubarkan untuk saat ini. Tapi seluruh rakyat Indonesia lah nanti pada suatu saat yang harus membubarkan lembaga ini, yang berarti bahwa korupsi sudah tidak ada lagi di negeri tercinta ini. Selamat bekerja dan tetap Lihat, Lawan, Laporkan.

Selengkapnya......

13 Maret 2008

Mimpi Jakarta


Trans Jakarta atau akrab dipanggil busway (busway= jalan bus ?) adalah program transportasi massal yang diharapkan mampu mengatasi masalah kemacetan di Jakarta. Program yang dimulai bulan januari 2004 ini awalnya hanya melayani jalur blok M - Kota, yang mana jalur yang dipakai adalah jalur " istimewa". Artinya yang boleh melewatinya hanya bus trans jakarta,lain tidak. Tapi apakah tujuan awal dibangunnya bus jalur khusus ini sudah tercapai ?

Saya sebagai pengguna jalan di Jakarta merasakan belum atau tidak ada perbedaaan yang cukup relevan dan signifikan terhadap perjalanan trans jakarta ini. Kecuali koridor I ( blok M-Kota ), keistimewaan jalur khusus ini hampir tidak ada. Bagaimana tidak ? Kendaraan lain non trans jakarta leluasa memakai jalur ini dengan satu alasan yang sama, macet kalau masuk jalur umum. Saya pribadi kadang kala juga merasakan hal tersebut. Sudah jalannya semakin sempit dengan adanya jalur busway, ditambah kendaraan yang semakin hari semakin bertambah makin memperparah kemacetan. Tapi saya kemudian berpikir,itu adalah sebuah konsekuensi logis yang harus ditanggung. Sebab, kita semua tahu bahwa goal yang ingin dicapai oleh pemerintah adalah terciptanya sebuah sistem transportasi massal yang terpadu dan terintegrasi penuh. Yang mana nantinya moda angkutan tidak hanya transjakarta saja, tapi ada berbagai macam yang saling berkait. Ada subway ( jalur bawah tanah ), monorail ( jalur atas ), waterway ( jalur perairan ), yang intinya adalah memindahkan masyarakat dari kendaraan pribadi ke sistem transportasi tadi. Saya membayangkan betapa nyamannya kalau sistem tadi bisa berjalan, kita bisa tenang " mengarungi " hidup di jakarta ini.

Tapi bagaimana mungkin itu terjadi kalau tidak ada kesadaran dari semua pihak. Sekarang coba kita bayangkan, satu keluarga saja kadang mobilnya sendiri-sendiri. Ayah punya mobil sendiri, ibu punya sendiri, lalu si anak juga punya sendiri. Tiap hari mereka beraktifitas,entah kerja atau kuliah pakai mobil semua. Itu baru satu keluarga,kalau 100 atau 1000 atau lebih, pasti penuh jalan dengan kendaraan. Belum lagi kalau di jalan suka tidak tertib,serobot sana serobot sini. Sudah tahu jalur busway itu milik bus trans jakarta, eh masih juga dipakai.

Mental dan kesadaran. Itu yang harus dibenahi lebih dulu. Membangun semangat untuk menciptakan jakarta yang tertib dan nyaman harus digalakkan. Kalau semua sudah mempunyai persamaan persepsi, maka mau dibuat aturan apapun akan berjalan dengan baik. Dan itu harus dicontohkan oleh para pemimpinnya dulu. Percuma saja mau menerapkan suatu aturan kalau si pembuat aturan malah melanggarnya, kan jadi ga lucu.

Itulah yang belum ada dalam diri masyarakat jakarta. Baru diterapkan jalur transjakarta saja sudah dibilang itu biang kemacetan karena mengurangi lajur jalan. Kalau kesaran tersebut tidak muncul juga, ya silakan saja menikmati kemacetan. Pemerintah juga harus segera membuat skala prioritas terhadap pembangunan sistem transportasi terpadu tersebut. Jangan terlalu menghamburkan dana-dana ke dalam kegiatan yang ga penting,yang sifatnya protokoler. Masa' anggaran untuk beli baju dinas saja sampai milyaran rupiah. Baru bajunya,belum anggaran makan, anggaran ini,anggaran itu. Jangan terlalu bersikap sok kaya di tengah kondisi masyarakat yang penuh kekurangan. Kemudian,tegakkan aturan yang sudah dibuat, kalau ada yang melanggar harus ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku tersebut. Hilangkan stereotape, aturan dibuat untuk dilanggar . Tanamkan semangat saya cinta Jakarta, saya ingin Jakarta tertib.

Kembali ke trans jakarta. Sebuah kemenangan dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan yang keras dari semua pihak. Kita harus mengedepankan kepentingan orang banyak. Trans Jakarta didesain untuk mengurangi volume kendaraan pribadi . Jangan lagi mengedepankan egoisitas dan berpikir karena saya kaya saya bisa beli mobil, karena saya punya mobil saya akan memakainya sesuka hati saya. Perkara orang lain, itu urusan dia bukan urusan saya. Salah sendiri tidak jadi orang kaya jadi cuma bisa naik trans jakarta. Kalau ada orang yang seperti itu saya doakan agar dia mati saja.

Dengan kekurangan dan kelebihannya, saya dukung trans jakarta menjadi salah satu moda transportasi dan berharap agar pemerintah segera merealisasikan proyek MRT ( mass rapid transport ) yang lain. Mengutip lagunya bang Rhoma, pahit rasanya empedu manis rasanya gula, berjuanglah dahulu berkorbanlah dahulu, baru kemudian bersenang-senang. Bersihkan hati,satukan semangat,bulatkan tekad, kita buat Jakarta menjadi kota yang aman, nyaman, tenang...





Selengkapnya......

11 Maret 2008

Nonton Film Ayat-Ayat Cinta


Akhirnya, niat untuk menonton film ayat-ayat cinta kesampaian. Walaupun demi hal itu harus "mbolos" dari jam 15.30 sampai jam 18.00. Sorry bos, dari pada nggak nonton atau nonton yang bajakan, mbeling dikit ga papa kan ?..Masuk ke bioskopnya sudah agak telat, so dapat tempat duduknya di depan. Suerr, baru kali ini nonton film di bioskop tempat duduknya bisa penuh. RRRuarrrr Biasaaaaaa....!

Jalan cerita filmnya memang tidak sama plek dengan novel yang ditulis. Dari penokohannya, kita tidak melihat sosok tuan Boutroz Girgis ( ayah Maria ), dan Yousef ( kakak Maria ), yang ditampilkan hanya ibunya. Trus tokoh Fachri yang di film kelihatan sangat vulgar dalam berhubungan dengan wanita, lain dengan yang di novel yang begitu sangat relijius.Yang paling mendasar mungkin adalah setting tempatnya, suasana dibuat seolah-olah di Mesir walaupun shootnya di India. Sungai Nil nya diganti dengan Sungai Gangga. Kita sebagai penonton pun tidak bisa melihat kondisi mesir yang sebenarnya. Bagaimana suasana Al Azhar, tempat si tokoh menuntut ilmu, tidak digambarkan. Menurut yang buat film sih ada ketidakcocokan harga dan urusan perizinan yang ruwet. Tapi menurut saya, hasil akhirnya tetap bagus kok. Apalagi dengan improvisasi ketika sudah mau ending cerita. Ada tambahan menarik ketika fachri harus hidup bersama dengan dua istri, dimana keduanya berharap mendapat perhatian lebih dari sang suami. Ada adegan yang bagi saya sangat menggelitik ketika Aisha bertanya fachri mau tidur dimana , dan akhirnya malah si fachri tidur sendiri. Jadinya malah berandai-andai kalau saja saya mengalami hal yang sama dengan apa yang dialami Fachri, oh so sweet.
Jujur, tokoh Maria yang diperankan oleh Carissa Putri sangat menawan. Baik akting maupun penampilannya ( maklum lah saya laki-laki, he he ). Kenapa dulu mas hanung tidak milih saya untuk jadi pemeran fachri ya... ( ngarep mode : on ). Pastinya dengan adanya film ini makin memperkaya khazanah perfilman Indonesia yang bermutu dan bernilai tinggi. Oh, iya,,,, rencananya Mas Hanung akan membuat film tentang perjalanan hidup KH Ahmad Dahlan, pendiri salah satu organisasi Islam besar Indonesia, Muhammadiyah. Ada yang mau ikutan casting nya... ?


Selengkapnya......

10 Maret 2008

Ayat-Ayat Cinta


Memang sebuah novel pembangun jiwa, seperti yang ditulis dalam covernya. Kemudian saking hebohnya novel tersebut, oleh pihak MD dibuatlah filmnya yang disutradarai Mas Hanung B. Saya sendiri sudah sangat penasaran ingin melihat filmnya, sebab rasanya kurang afdhol kalau sudah membaca novelnya tapi tidak menyaksikan filmnya. Pasti suasananya akan lain....

Saat membaca novelnya kita hanya bisa berimajinasi membayangkan bagaimana sosok seorang Fachri dengan segala tindak-tanduknya. Atau membayangkan kecantikan Maria, Aisha, Nurul , serta kondisi Mesir seperti yang terekam dalam tulisan kang Abik. tapi ketika situasi tersebut sudah divisualisakan, maka kita tak perlu berimajinasi sebab sudah ada tokoh yang memerankannya. Tapi apa mau dikata, sampai detik ini saya belum menontonnya. Setiap kali pergi ke bioskop selalu saja kehabisan tiket masuk. Nasib.


Ketika di Islamic Book Fair 2008 diadakan bedah buku dan temu artis Ayat-Ayat Cinta, saya tak mau melewatkan kesempatan itu. Bersama teman-teman ( ashari,sulis,herli )sore kemarin pergi ke Istora senayan tempat diadakannya acara tersebut. Masya Allah, ternyata yang datang sudah sangat berjubel. Nggak muda nggak tua, laki-laki perempuan semua pingin melihat artis idolanya ( tapi gak tahu juga, mereka idolanya siapa. he he ). Apa daya tangan tak sampai, ibarat pungguk merindukan bulan, niat ikut acaranya tak kesampaian. Ya sudah, akhirnya kita semua putar balik dan mundur. Ada peristiwa yang menurut saya lucu. Saat kita ( saya, ashari,herli. Sulis sudah nyerah duluan gak ikut antre, dia muter sendiri ke stand2 buku)bersandar sambil istirahat, ada seorang cewek yang masih usia esempe lah (cymuel), berdiri di sebelah kita sambil nanya " mereka lagi ngapapain sih "?. Lalu dijawab ashari ( a ), "itu, mereka lagi pingin lihat artis ayat-ayat cinta ( AAC )".
Cymuel: " AAC, apaan tuh ?
Kita :" ( gubrak...brak.....brak )( apa kata dunia !!!)
A :" Sudah baca novelnya".
Cymuel:" belum, gak suka"
Lalu di pergi ke arah teman-temannya, cewek yang aneh...

Kira-kira berapa lama ya AAC akan bertahan di tangga film bioskop di Jakarta ? Rencananya nanti akan mencoba peruntungan lagi untuk nonton filmnya.

PadaMu
Kutitipkan secuil asa
Kau berikan selaksa bahagia
PadaMu
Kuharapkan setetes embun cinta
Kau limpahkan samudera cinta*)


*) Kutipan dari novel ayat-ayat cinta


Selengkapnya......

19 Februari 2008

Paradok Hukum di Negara Hukum

Apakah memang harga sebuah nyawa sepadan dengan harga sebuah hp ? Saya tergugah dengan fenomena tersebut ketika kemarin membaca berita di sebuah harian ibukota. Ada seorang yang menyerobot hp seorang anak kecil, sang anak kemudian berteriak, orang-orang yang mendengar mengejar si orang yang menyerobot, lalu dihajar ramai-ramai, dan, akhirnya tewas. Serendah itukah harga sebuah nyawa ? Lalu dimana jargon negara hukum kalau sebagian warga negaranya justru mengesampingkan penyelesaian masalah dengan aturan hukum yang berlaku ?

Sebenarnya akar permasalahan mengapa orang nekat mencuri atau mengambil hak milik orang lain adalah faktor ekonomi. Kondisi bangsa kita yang belum bisa bangkit dari serangan krisis moneter tahun 1997 silam, membuat sulit sebagian orang untuk bertahan. Angka pengangguran tinggi, banyak orang hidup di bawah bayang-bayang kemiskinan,lapangan kerja terbatas, harga kebutuhan pokok melonjak, adalah dampak yang kelihatan. Seringkali kita melihat kondisi masyarakat bawah yang kekurangan makan karena tidak punya sumber penghasilan yang tetap. Bahkan penulis pernah menyaksikan berita di televisi ada seorang kakek yang makan arang demi mengisi perut yang kosong !!!. Dari sinilah akhirnya membuat sebagian orang berpikir pendek dan praktis untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Caranya salah satunya ya dengan mencuri tadi.
Bukan sekali dua kali saja ada orang mati gara-gara cuma mencuri ayam, hp, jemuran,sandal di masjid,dll. Kalau kita beranalogi, mencuri ayam saja bisa sampai mati, apa hukuman yang lebih pantas dan pas untuk orang yang merampok dengan membunuh korbannya atau untuk tersangka korupsi ? Mengapa kita tidak memberi kesempatan dia untuk bisa menjelaskan apa alasan yang melandasi dia sampai mencuri ? Biarkan hukum negara yang berbicara. Toh kita sendiri yang rugi,sebab kita malah bisa kena hukuman karena melakukan perbuatan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.
Apapun alasannya, main hakim sendiri tidak dibenarkan . Walaupun ada perasaan dongkol, buanglah itu semua. Kalau bukan kita yang melakukan siapa lagi, masak orang dari negara lain . Semboyan bahwa uang bisa membekap hukum harus kita kikis habis-habis. Bukitkan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sadar hukum. Untuk para penegak hukum, bercerminlah kepada hati nurani, apalah arti rupiah yang dikejar kalau hanya akan menambahi berat dosa. Jangan silau dengan setumpuk kemewahan duniawi yang hanya sesaat saja. Kami sangat mendambakan hukum yang bersih, bebas dari segala intervensi dari orang berduit tebal, dari orang-orang yang punya kuasa. Jangan ada lagi nyawa terbuang sia-sia....



Selengkapnya......

13 Februari 2008

Valentine Day, Mengapa Harus Dirayakan ?

Sudah menjadi semacam perhelatan besar ketika tanggal di kalender menunjukkan angka 14 di bulan Februari . Ya, hari kasih sayang atau lazim disebut dengan Valentine Day. Tidak ada penjelasan pasti kapan tradisi tersebut pertama kali dimulai. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah , mengapa kemudian banyak orang menganggap tanggal itu sebagai hari yang "suci" ? Kalau harus mengungkapkan kasih sayang pada hari tersebut, lalu apa yang kita lakukan dengan 364 hari sisanya ? Apakah kita tidak akan mengungkapkan perasaan kasih sayang kita selain di tanggal 14 Februari ? Silakan mencari jawabannya disertai dengan pikiran yang jernih dan hati yang lapang ...

Sesungguhnya, belum ada kesepakatan final di antara para sejarawan tentang apa yang sebenarnya terjadi yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine. Dalam buku ‘Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pusaka Alkautsar, 2005), sejarah Valentine Day dikupas secara detil. Inilah salinannya:

Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.

Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa. Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.

Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.
Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.
Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.
Selain itu, tradisi mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan Santo Valentine. Pada tahun 1415 M, ketika Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St. Valentine tanggal 14 Februari, ia mengirim puisi kepada isterinya di Perancis.
Oleh Geoffrey Chaucer, penyair Inggris, peristiwa itu dikaitkannya dengan musim kawin burung-burung dalam puisinya.
Lantas, bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” yang sampai sekarang masih saja terdapat di banyak kartu ucapan atau dinyatakan langsung oleh pasangannya masing-masing? Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang mempunyai persamaan dengan arti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini sebenarnya pada zaman Romawi Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.
Disadari atau tidak, demikian Sweiger, jika seseorang meminta orang lain atau pasangannya menjadi “To be my Valentine?”, maka dengan hal itu sesungguhnya kita telah terang-terangan melakukan suatu perbuatan yang dimurkai Tuhan, istilah Sweiger, karena meminta seseorang menjadi “Sang Maha Kuasa” dan hal itu sama saja dengan upaya menghidupkan kembali budaya pemujaan kepada berhala.
Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi atau lelaki rupawan setengah telanjang yang bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia begitu rupawan sehingga diburu banyak perempuan bahkan dikisahkan bahwa ibu kandungnya sendiri pun tertarik sehingga melakukan incest dengan anak kandungnya itu!
Silang sengketa siapa sesungguhnya Santo Valentine sendiri juga terjadi di dalam Gereja Katolik sendiri. Menurut gereja Katolik seperti yang ditulis dalam The Catholic Encyclopedia (1908), nama Santo Valentinus paling tidak merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda, yakni: seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika. Koneksi antara ketiga martir ini dengan Hari Valentine juga tidak jelas.
Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496 menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui secara pasti mengenai martir-martir ini, walau demikian Gelasius II tetap menyatakan tanggal 14 Februari tiap tahun sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus.
Ada yang mengatakan, Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk menandingi hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Jenazah itu kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.
Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi di dalam gereja. Pada hari itu, sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 dengan alasan sebagai bagian dari sebuah usaha gereja yang lebih luas untuk menghapus santo dan santa yang asal-muasalnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena hanya berdasarkan mitos atau legenda. Namun walau demikian, misa ini sampai sekarang masih dirayakan oleh kelompok-kelompok gereja tertentu.
Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme (penyembahan berhala). Gereja Katolik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya Santo Valentine yang dianggap menjadi martir pada tanggal 14 Februari. Walau demikian, perayaan ini pernah diperingati secara resmi Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia dan dilarang secara resmi pada tahun 1969. Beberapa kelompok gereja Katolik masih menyelenggarakan peringatan ini tiap tahunnya.

Pesta Kemaksiatan

Christendom adalah sebutan lain untuk tanah-tanah atau negeri-negeri Kristen di Barat. Awalnya hanya merujuk pada daratan Kristen Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, dan sebagainya, namun dewasa ini juga merambah ke daratan Amerika.
Orang biasanya mengira perayaan Hari Valentine berasal dari Amerika. Namun sejarah menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine sesungguhnya berasal dari Inggris. Di abad ke-19, Kerajaan Inggris masih menjajah wilayah Amerika Utara. Kebudayaan Kerajaan inggris ini kemudian diimpor oleh daerah koloninya di Amerika Utara.
Di Amerika, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar. Mr. Howland mendapat ilham untuk memproduksi kartu di Amerika dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. Upayanya ini kemudian diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya hingga kini.
Sejak tahun 2001, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) tiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary" kepada perusahaan pencetak kartu terbaik.
Sejak Howland memproduksi kartu ucapan Happy Valentine di Amerika, produksi kartu dibuat secara massal di selutuh dunia. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar satu milyar kartu Valentine dikirimkan per tahun. Ini adalah hari raya terbesar kedua setelah Natal dan Tahun Baru (Merry Christmast and The Happy New Year), di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama juga memperkirakan bahwa para perempuanlah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu di Amerika mengalami diversifikasi. Kartu ucapan yang tadinya memegang titik sentral, sekarang hanya sebagai pengiring dari hadiah yang lebih besar. Hal ini sering dilakukan pria kepada perempuan. Hadiah-hadiahnya bisa berupa bunga mawar dan coklat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan kepada perempuan pilihan.
Di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, sebuah kencan pada hari Valentine sering ditafsirkan sebagai permulaan dari suatu hubungan yang serius. Ini membuat perayaan Valentine di sana lebih bersifat ‘dating’ yang sering di akhiri dengan tidur bareng (perzinaan) ketimbang pengungkapan rasa kasih sayang dari anak ke orangtua, ke guru, dan sebagainya yang tulus dan tidak disertai kontak fisik. Inilah sesungguhnya esensi dari Valentine Day.
Perayaan Valentine Day di negara-negara Barat umumnya dipersepsikan sebagai hari di mana pasangan-pasangan kencan boleh melakukan apa saja, sesuatu yang lumrah di negara-negara Barat, sepanjang malam itu. Malah di berbagai hotel diselenggarakan aneka lomba dan acara yang berakhir di masing-masing kamar yang diisi sepasang manusia berlainan jenis. Ini yang dianggap wajar, belum lagi party-party yang lebih bersifat tertutup dan menjijikan.

Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?


Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Tinggal kita mau bagaimana, hadits dan ayatnya sudah jelas bahwa kita sebagai muslim tidak boleh mengikuti atau meniru umat lain, jika kita nekat sama saja kita dengan mereka. Ibnu Qoyyim Al jauziah mengatakan "Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. ”
Demikian juga dengan firman Allah dalam salah satu ayatNya " Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim ( QS Al Maidah : 51 )
Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik!
Semoga kita termasuk orang-orang yang dijauhkan dari perbuatan yang sia-sia dan termasuk orang yang dihindarkan dari kemusyrikan.. ( Sumber eramuslim )

Selengkapnya......

12 Februari 2008

Lima ( 5 ) Centimeter ( Cm )

5 Cm adalah sebuah novel karya dari Donny Dhirgantoro.Saya sebenarnya sudah pernah membaca buku sejak baru awal-awal terbit. Secara tak sengaja seorang teman membawa buku tersebut ke kantor. Dan setelah sekilas membacanya, kok ternyata isinya asyik banget. And then, buku itu saya pinjam dan saya baca sampai selesai. Memang bener-bener asyik ketika sudah menyelesaikan halaman demi halaman, bab demi bab, mengikuti perjalanan 5 sahabat karib yang penuh dengan ciri khas masing-masing. Apalagi diselingi kisah cinta yang endingnya ternyata sangat mengejutkan, di luar perkiraan saya sebagai pembaca.

Entah bagaimana bisa, ketika minggu lalu saya jalan ke Gramedia di bilangan Matraman Raya, saya melihat buku itu lagi. Saya pikir, tidak ada salahnya kalau saya beli buku itu untuk dibaca dan itung-itung seneng bisa punya sendiri. Dan bisa ditebak, saya baca itu buku lagi. Kalau saya boleh bilang, pelajaran berharga dari kisah tersebut adalah suatu keinginan kita akan dapat kita raih selama kita punya niat yang lurus dan usaha yang tidak kenal menyerah. Hal tersebut bisa kita lihat dari kisah seorang Ian ketika ia berusaha keras demi selesainya skripsi yang telah lama ia tinggalkan. Atau yang paling heroik adalah semangat mereka mengatasi segala perasaan lelah,sakit,takut ketika menuju ke Mahameru,puncak tertinggi di pulau Jawa. Jujur saya ingin sekali ke Mahameru suatu saat nanti setelah membaca buku tersebut. Merasakan hawa Ranu Pane, menikmati dinginnya hembusan angin gunung, merasakan segarnya air danau ranu kumbolo, dan melihat awan yang seakan-akan ada di bawah kaki kita.
Ternyata Indonesia sangat indah. Tak seperti yang kita lihat sehari - hari. Bagi saya yang hidup di Jakarta, merasa sangat jengah dengan kondisi ibu kota ini. Kebisingan, kemacetan, kriminalitas, jurang sosial yang sangat tinggi, telah menutupi keindahan Indonesia. Ternyata di luar sana ada kedamaian, ada kelembutan, ada sunggingan senyum dari alam yang maha kaya. Dan kita memang sekali-kali harus keluar dari gua kehidupan kita sehari-hari untuk sementara waktu. Melihat sesuatu yang berbeda di luat gua kita selama ini bukan suatu hal yang dilarang kan ? Mungkin dengan melakukan hal tersebut akan merubah persepsi kita tentang kehidupan dengan lika-likunya. Membuka mata hati kita bahwa dunia ini luas, dan tidak hanya apa yang ada di depan mata kita.

Luruskan niat, bersihkan hati, pupuk semangat kita demi meraih apa-apa yang kita inginkan dan mimpikan. Pandang ke depan dengan optimisme tinggi, dan taruhlah semua mimpi,cita,dan angan kita tepat 5 cm di depan kepala kita. Pegang kuat-kuat, dan jangan sampai merasa putus asa. Hadapi semua rintangan , tantangan dan penderitaan dengan senyuman penuh kemenangan. Karena menantang rintangan dan penderitaan itu lebih mulia daripada surut ke belakang menuju ketentraman. Rama-rama yang berputar putar di sekitar lampu hingga mati lebih terhormat daripada tikus yang hidup dalam terowongan gelap ( K. Gibran ).




Selengkapnya......